1. Susu almond
Kebanyakan orang minum susu almond karena intoleran terhadap laktosa (lactose intolerant). Susu ini mengandung banyak vitamin dan lemak baik yang menyehatkan jantung.Selama tidak ditambahkan gula dan senyawa kimia lainnya, susu almond baik untuk mengendalikan kadar gula darah. Sebab, kandungan karbohidratnya yang rendah. Kamu juga harus jeli dalam memilih produknya.
Beberapa pabrik susu almond sering menambahkan zat adiktif, seperti pemanis buatan dan stabilizer. Belum lagi ditambah komponen pengental supaya rasa dan teksturnya lebih enak. Nah, hal ini berakibat buruk pada kesehatan dan pencernaan kita, lho.
2. Sushi
Wah, siapa sih yang gak tergiur kelezatan sushi? Sushi dikenal makanan sehat karena kaya kandungan Omega-3 dengan sedikit kalori. Di balik kelezatannya, makan sushi sembarangan bisa berdampak buruk lho. Apalagi terhadap jantung dan pencernaan.Mengonsumsi ikan mentah mengakibatkan masuknya nematoda (cacing) masuk ke dalam tubuh. Cacing ini memengaruhi saluran pencernaan. Mereka dapat masuk ke lambung, kerongkongan, atau usus.
Ikan tuna atau salmon sendiri mengandung merkuri yang merupakan polutan racun bagi sistem saraf. Dampak terburuk dari merkuri yakni bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
3. Granola
Granola merupakan salah satu makanan sehat yang sering dipilih untuk menu diet. Namun, ketika granola diolah menjadi sereal, maka kandungan gizinya akan hilang, termasuk seratnya.
Sebagian
besar granola di pasar mengandung sirup jagung atau gula. Ada baiknya
kamu berhati-hati dengan hal tersebut. Bisa jadi saat mengonsumsi
granola, kamu akan menumpuk gula dan kalori yang kosong karena indeks
glikemiknya tinggi.
4. Frozen yoghurt
Makanan sehat ini juga berdampak buruk kalau kamu salah mengolahnya. Saking sehatnya, jangan terlalu berlebihan, ya. Hal tersebut bisa berdampak pada berat badanmu.Biasanya dianjurkan tiga porsi sehari. Hal ini untuk mendukung perkembangan bakteri baik dalam usus supaya tetap seimbang.
Dua atau tiga kemasan besar yoghurt per hari, bisa menambah sekitar 500 kalori dan 100 gram gula. Yoghurt juga bisa menjadi tidak sehat jika dicampur dengan perasa buah dan tambahan gula lainnya.
5. Sayur dalam kaleng
Semua makanan yang mengandung bahan pengawet memang cenderung berbahaya. Tak terkecuali sayur-sayuran yang biasa menyehatkan badan. Menurut penelitian dari Harvard School of Public Health, makanan kaleng mengandung zat Bisphenol A yang digunakan untuk mencegah karat pada kaleng, serta menjaga makanan tetap awet.Dalam jangka panjang, kandungan itu akan berisiko terserang penyakit diabetes, serangan jantung, impotensi, dan sebagainya. Sebisa mungkin hindari pembelian sayur atau buah kaleng ya.
6. Minyak sayur
Makanan yang dimasak menggunakan minyak sayur seperti minyak jagung, akan menghilangkan zat omega-6 sampai omega-3 dari makanan. Pelepasan konsentrasi tinggi zat kimia tersebut dikenal dengan aldehida. Hal itu bisa menyebabkan penyakit termasuk kanker, penyakit jantung, dan demensia.Martin Grootveld, seorang profesor kimia bioanalitik dan patologi kimia, mengatakan bahwa penelitiannya menunjukkan makanan yang digoreng dengan minyak sayur, mengandung sebanyak 100 sampai 200 kali aldehid beracun. Hal ini berdasarkan batas harian aman yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia.
7. Margarin atau mentega
Sekilas terlihat mirip, sebenarnya keduanya berbeda, terutama pada warna dan aroma. Mentega berwarna lebih pucat dan aromanya lebih harum.Menurut tim peneliti Harvard University, Amerika Serikat, margarin dan mentega adalah sumber lemak. Namun, mentega dianggap lebih baik karena mengandung lemak alami yang penting untuk kekuatan tulang. Sedangkan, margarin mengandung asam lemak yang dapat meningkatkan risiko inflamasi dan meningkatkan risiko serangan jantung.
Nah, mulai sekarang kamu harus lebih berhati-hati ya. Jangan terlalu terlena mengonsumsi makanan "sehat", tapi justru berakibat buruk. Pastikan porsinya memang pas dan sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar